Sindrom Exaholic Picu Depresi Berat?
Sumber: Google

Single / 28 May 2015

Kalangan Sendiri

Sindrom Exaholic Picu Depresi Berat?

Theresia Karo Karo Official Writer
6641
Tidak mampu move on dari mantan kekasih dikenal dengan istilah exaholic atau pecandu mantan. Suatu kondisi di mana seseorang belum bisa melupakan mantan, kenangan bersama, dan menerima kenyataan bahwa hubungannya telah berakhir. Hal ini diungkapkan oleh seorang psikoterapis, Dr Robi Ludwig.

“Rasa rindu terhadap mantan kekasih bahkan dapat mencapai titik yang mampu menimbulkan depresi, menurunnya kepercayaan diri, dan ketidakmampuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari,” paparnya.

Para ahli mengungkapkan bahwa seorang exaholic menunjukkan perilaku yang hampir serupa dengan pecandu alkohol atau narkoba. Terbukti dengan beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa hubungan cinta yang romantis akan mengaktifkan area otak yang sama seperti candu minuman keras dan narkoba.

Menurut Dr Luwid, saat seseorang patah hati, maka keinginan untuk bersama orang yang dicintai akan mengaktifkan area otak yang sama seperti para pecandu narkoba yang ingin lebih banyak mengkonsumsinya. “Dengan kata lain, kondisi otak yang ditimbulkan oleh cinta serupa dengan kondisi yang ditimbulkan oleh obat-obatan terlarang,” paparnya.

Seorang exaholic seringkali ingin tahu semua alasan dibalik kepergian sang mantan, memutuskan hubungan, kebohongan, atau berhenti mencintai. Sehingga memunculkan sebuah anggapan, bahwa jawaban atas segala pertanyaan tadi mampu membantu mereka untuk lebih menerima keputusan berakhirnya sebuah hubungan.

Oleh sebab itu, bagi Anda yang belum bisa move on dalam jangka waktu lama sebaiknya berhati-hati. Karena bila tidak segera ditangani dengan baik, maka hal ini akan berpengaruh pada kondisi fisik dan mental yang semakin buruk. Bahkan imbasnya juga bisa menyebabkan
exaholic kehilangan pekerjaan, kesulitan membuka diri untuk membina hubungan baru, bersosialisasi, gangguan berat badan, dan gangguan kesehatan lain.

Patah hati sudah pasti menyakitkan, namun fase ini bisa mengajarkan kita bahwa tidak semua keinginan kita bisa terwujud. Selain itu kegagalan dalam hubungan, mungkin cara Allah untuk kita bisa bertemu dengan ‘the right one’, belajar dari kesalahan, dan menjaga kita dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi.

Bila kita merasa butuh seseorang untuk curhat, jangan sungkan untuk meminta bantuan pada keluarga, sahabat, dan lainnya. Jangan terlalu lama terpuruk dan menyesali yang sudah terjadi sendirian. Dan yang paling penting, minta hikmat yang dari Tuhan, untuk bisa bangkit dan menguatkan Anda. Sehingga Anda bisa menikmati setiap anugerah-Nya di hari-hari mendatang.

Sumber : Tribunnews/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami